Rabu, 15 Juli 2009

Puisiku

Knpa hatimu berubah ubah seperti bajumu yg kau ganti setiap waktu saat tugasmu
knpa kau berikanku benih cinta kl benih itu akan kau bunuh jua
knpa kau tumbuhkan harapan sedangkan harapan itu kau taburi pisau pisau tajam
knpa aku menangis sedangkan kau trtawa terbahak bahak ditenda coklat
knpa aku meratapi nasibku sedangkan kau senyumpun hanya palsu
mungkin tak adil untukmu jika aku milikimu karna kau begitu suci yang tak pantas tuk pendosa mati


TAK PERNAH MAMPU

Pagi yg lesu trselimuti jiwa yg pilu
pilu tak tau malu pilu tak pernah mau
tak pernah mau sadar tak pernah mau terkibar
terkibar bendera stengah tiang terkibar bendera putih duka
duka tak bertepi duka yg tak punya arti


APAKAH ITU CINTA


apa cinta adl embun yg keluarkan airnya dipagi hari sebagai tangisan tlah melihat malam
apa cinta adl sebuah ilusi yang dimiliki pemimpi yang kan hilang diawal pagi
apa cinta adl hayalan sang pemabuk yang kan slalu hilang saat tersadar
apa cinta adl sebuah air yang bening dan tenang dan kan hilang & hitam ketika ada batu kecil jatuh kedalamnya
apa cinta kata-kata sang penyair yang slalu ungkapkan dengan kesedihan

UNGKAP AKU UNTUKMU


Cintamu hanya sebuah air laut yang naik surut ketika waktu terus berganti
ketika ikan-ikan indah berenang indah di air yang bening dirimu terhanyut laksana ikan duyung yang haus akan teman-temanya
ketika rumput laut menari-nari terkena sabutan ombak kecil kau ikut kepakan indahnya
tapi aku hanya sebuah batu karang yang telah terdampar kepesisir pantai dan terus rapuh terhempas angin waktu


LAYANG-LAYANG PUTUS


Akulah serpihah kain yang kumal beserta bau yang menyengat
kau datang bagai air bening pembersih debu-debu yang telah mengering beserta noda-noda tinta
diangkatlah sebagai jemuran yang telah terkucek oleh tangan-tangan suci walopun kain kumal itu takan pernah berubah menjadi putih
setelah kain itu mengering kau terbangkan tinggi bagai layang-layang yang terbang terkena angin-angin kencang
setelah terbang tinggi kau putuskan tali penerbang layang-layangmu dan serentak layang-layang itu pun menjauh trsadar terkadar tersangkut dipepohonan yang akan segera mengering bersama waktu yang menggerogoti tubuh kain kumal itu

takut cinta

Akulah orang yang takut cinta
akulah orang takut sakit hati
aku tau jika siap mencintai juga harus siap untuk sakit hati
tapi yang aku tidak tau adalah apa maksudmu disini
apa mendekatiku karna aku adalah tempat pelampiasanmu
apa mendekatiku karna kamu emang masih mencintaiku
apa mendekatiku hanya untuk menjalin sahabat denganku
aku takut aku dekat denganmu karna begitu sulit menghilangkanmu dari hatiku
aku takut aku mengecewakanmu karna aku tak pantas untukmu
aku juga takut karna satu detik senyumu masuk kemataku maka tak cukup 1 hari,1 minggu,1 bulan bahkan 1 di hidupku untuk menghapus senyumu


TAKUTKU

Malam gelap telah usai tapi mataku tak kunjung lihat pagi
bukan karenaku ingkar dengan pagiku bukan pula aku tak bersyukur pada-MU
terbuta mataku tak lihat cahaya
walo kadang cahaya itu terlihat adanya
mungkin hanya penghibur mataku
mungkin hanya cahaya itu yang kadang ingin keluarkan sinarnya / meredup sampai tak berdaya
aku hanya orang-orang yang takut dengan cahaya dan aku jugg takut akan gelap
mungkin aku termasuk orang-orang yang takut kebahagiaan dan termasuk orang-orang yang takut dengan kesedihan
aku sendiri takut dengan senyumku apalagi dengan tangisku
walo aku selalu bersyukur pada-MU


CINTAKU

Jika cintaku adalah seserpih daun yang mengering,biarkanlah daun itu jatuh ketanah dan termakan merasuk membusuk bersama cacing cacing yang lapar dan haus tapi jika cintaku adalah sebatang pohon kecil yang layu maka siramilah dengan air-air keikhlasan bersama taburan keindahan agar kudapat tetap hidup dan keluarkan buah yang teramat manis

Puisiku

Naik turun derajat cinta
Knpa hatimu berubah ubah seperti bajumu yg kau ganti setiap waktu saat tugasmu
knpa kau berikanku benih cinta kl benih itu akan kau bunuh jua
knpa kau tumbuhkan harapan sedangkan harapan itu kau taburi pisau pisau tajam
knpa aku menangis sedangkan kau trtawa terbahak bahak ditenda coklat
knpa aku meratapi nasibku sedangkan kau senyumpun hanya palsu
mungkin tak adil untukmu jika aku milikimu karna kau begitu suci yang tak pantas tuk pendosa mati