Senin, 06 April 2009

puisiku

cinta putih

terdiam q sjenak dalam pagimu
q tak branjak q mrenung di tengah darat
q yang kemaren tak tau malu
q yang kemaren hamya liat malamku
q menangis tersadar
q menjerit merintih sesal
q mendekapmu dg rasa syukurku brucap
trimakasih cinta kau antarkanku dalam putihmu



CINTA



Dari sudut yang agung kau dipuja
Dari pemuja keindahan tarlahir murni dg segenggam buaian bibir
Dari buaian bibir kau butakan mata
Dari butakan mata lahirkan crita indah yg ditulis oleh pembual besar
Dari pembual besar q tersadar
Dari tersadar wujudkan ketakutan tentang senyum keindahan
Dari senyum keindahan itulah yang wujudkan tangis dan air mata tak kunjung surut
Dari tangis yang tak kunjung surut q hidup di alam mimpi
Dari alam mimpi itu pula q tak dapat hidup
Dari tak dapat hidup q menjerit kbodohan
Dari menjerit kebodohan q tulis penyesalan








KOSONG


Dari kebisuan q bicara
Dari kebutaan q melihat
Dari telinga yang tuli q mendengar
Dari rasa yang mati mencoba terbangun
Dari hidup yang telah lama hilang

Kapan kehidupan itu bangkit dari alam kubur
Kapan baju putih yang terbungkus ditubuhku terbebaskan malaikat pembangun tidurku
Kapan dunia ini turunkan kakiku tuk mlangkah
Kapan hati tak lagi sesali mimpi

Tidak ada komentar: